Analisis Framing Pemberitaan Konflik Israel dan Palestine pada Kompas dan Pikiran Rakyat

I. Pendahuluan

Konflik memiliki dampak yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di suatu kelompok. Konflik merupakan permasalasymbhan sosial yang dihadapi banyak negara, namun penyebabnya mungkin hanya diakibatkan oleh hal yang sifatnya tidak terlalu penting. Keberadaan konflik berdampak pada hancurnya sarana dan prasarana dalam suatu negara, serta munculnya berbagai suasana psikologis yang tidak kondusif untuk hidup secara berdampingan.

Konflik dapat terjadi ketika ada pertemuan antara dua kelompok yang berbeda. Kemudian, akan terjadi interaksi antar kelompok tersebut, baik secara fisik maupun lambang atau simbol-simbol. Adakalanya interaksi tersebut berakhir pada pertentangan. Hal tersebut dapat terjadi karena perbedaan kebutuhan dan kepentingan dalam kelompok tersebut. Perbedaan kepentingan tersebut dapat berakhir pada perebutan wilayah di antara dua kelompok tersebut untuk dapat memperkuat kedudukan mereka sebagai sebuah komunitas.

Konflik Israel-Palestina adalah konflik perebutan wilayah. Konflik ini telah lama berlangsung di wilayah Timur Tengah. Konflik antara Israel dan Palestina telah mencuri perhatian mata dunia, sehingga dunia internasional menjadikan peristiwa ini sebagai isu hangat yang pantas untuk dibicarakan untuk menemukan jalan keluar.

Media di seluruh dunia berlomba-lomba memberitakan konflik ini, terlebih pada tahun 2021 konflik ini kembali memanas. Banyak nilai berita yang telah terpenuhi dalam konflik ini, dari segi nilai berita magnitude, konflik ini telah memakan banyak korban jiwa. Nilai berita human interest juga telah dipenuhi dalam konflik ini, dimana orang yang mengonsumsi berita ini akan merasa tersentuh emosi dan empatinya. Selain itu, nilai berita konflik telah terpenuhi karena ada dua belah pihak yang sedang bertikai, sedangkan dari nilai berita proximity, semua orang telah menyaksikan dan mengetahui konflik ini, secara tidak langsung secara psikologis semua orang akan memiliki keterikatan pikiran dan perasaan dengan objek berita tersebut.

Walaupun semua nilai berita telah terpenuhi dalam berita ini, masyarakat tetap memiliki perbedaan pendapat terhadap adanya konflik ini. Perbedaan pendapat ini sangat dipengaruhi oleh media-media yang dikonsumsi oleh masyarakat.

Meskipun media telah menaati kode etik jurnalistik dengan ketat, mereka masih dapat menggiring opini publik dengan cara pembingkaian suatu berita yang akan dikonsumsi oleh publik.

Berdasarkan analisis tersebut, tim penulis hendak melihat bingkai yang digunakan oleh Kompas dan Pikiran Rakyat dalam membingkai berita konflik Israel dan Palestina.

Analisis framing ini berangkat dari teori konstruksi sosial yang pertama kali diperkenalkan oleh Peter L Berger bersama dengan Thomas Luckman. Dalam teorinya dinyatakan bahwa realitas tidak dibentuk secara ilmiah, tidak juga merupakan sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan. Akan tetapi merupakan sebuah bentuk dan dikonstruksi. Hal ini menjadikan sebuah realitas bisa bermakna ganda. Ini berarti bahwa setiap orang mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas.

Robert N. Entman membagi perangkat framing ke dalam empat elemen, yaitu: Define Problems, Diagnose Cause, Make Moral Judgement, dan Treatment Recommendation.

II. Pembahasan

Hasil analisis masalah pada berita  Kompas.id  tanggal 14 Mei 2021 dengan judul: Konflik Israel-Palestina Memanas di Tepi Barat, 4 Tewas 100 Luka-luka

Define Problems. Berita ini masih merupakan kelanjutan berita sebelumnya yaitu mengenai serangan  Pembalasan Polisi Israel terhadap Palestina. Permasalahan berita ini juga bisa dilihat dari leadnya berikut ini:

Sebanyak empat warga Palestina tewas ditembak Israel di Tepi Barat pada Jumat (14/5/2021), termasuk satu orang yang berusaha menikam seorang tentara. Bentrok Israel-Palestina yang memanas di Tepi Barat ini juga membuat lebih dari 100 orang luka-luka di wilayah tersebut. Kerusuhan terbaru di Tepi Barat terjadi setelah Israel menanggapi serangan kelompok bersenjata di Gaza.

Diagnoses Causes.  Penyebab masalah yang dibingkai oleh Kompas pada berita ini adalah Hamas yang yang menguasai wilayah Tepi Barat menembakkan roket-roket ke arah Yerusalem dan warga palestina yang menikam salah satu seorang tentara di pos militer Ofra. Seperti yang terlihat pada kutipan beritanya di bawah ini:

 Bentrokan terjadi setiap hari di Tepi Barat sejak Senin (10/5/2021), setelah Hamas yang menguasai wilayah itu menembakkan roket-roket ke arah Yerusalem. Tentara Israel mengatakan, mereka melumpuhkan seorang penyerang yang berusaha menikam seorang tentara di pos militer Ofra, utara Ramallah. Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematian pria itu, dan pria kedua yang dikatakan ditembak mati oleh pasukan Israel di dekat Jenin.

Make Moral Judgement. Penilaian moral dalam berita ini sekali lagi dijatuhkan kepada Israel, yang melanjutkan pemboman untuk membalas tembakan roket dari Palestina yang menewaskan 4 orang warga Palestina dan 100 luka-luka.

Konflik di Gaza juga masih berkecamuk pada Jumat. Pasukan Israel melanjutkan pemboman untuk membalas tembakan roket dari Palestina. Israel juga melakukan serangan udara dan artileri terhadap lebih dari 600 target di Gaza.

Treatment Recommendation. Saran penyelesaian masalah yang dibingkai oleh Kompas pada berita ini adalah adanya gencatan senjata di antara kedua belah pihak untuk menghentikan perang yang semakin memanas di Tepi Barat ini.

Tabel. 1  Konflik Israel-Palestina Memanas di Tepi Barat, 4 Tewas 100 Luka-luka

Define ProblemsSerangan Pembalasan Terhadap Palestina
Diagnoses CausesHamas
Make Moral JudgementIsrael yang melanjutkan pemboman untuk membalas  tembakan roket dari Palestina
Treatment RecommendationGencatan Senjata dari Kedua Belah Pihak
  • Hasil analisis masalah pada berita Kompas.id  tanggal 12 Mei 2021 dengan judul:  Israel-Palestina Dikhawatirkan Menuju Peperangan  

Define Problems. Berita ini masih merupakan kelanjutan berita sebelumnya yaitu mengenai Serangan antara Hamas dan tentara Israel yang terus meluas. Permasalahan berita ini juga bisa dilihat dari leadnya berikut ini:

Konflik antara Israel dan Palestina terus bereskalasi dalam tiga hari terakhir. Baku serang antara Hamas dan tentara Israel yang berkepanjangan dan meluas dikhawatirkan mengarah pada perang total dan terbuka.

Diagnoses Causes.  Penyebab masalah yang dibingkai oleh Kompas pada berita ini adalahIsrael yang melakukan serangan hujan roket di jalur Gaza, Perbatasan Israel dan Palestina dan Hames melakukan serangan balik kearah Jerusalem. seperti yang terlihat pada kutipan beritanya di bawah ini:

Hujan roket terjadi di jalur Gaza, perbatasan Israel dan Palestina, sejak Senin (10/5/2021), menyusul kerusuhan di kompleks Masjid Al Aqsa, Jerusalem, yang melibatkan warga Palestina dan tentara Israel. Ratusan warga Palestina dilaporkan luka-luka dalam bentrokan dengan tentara Israel tersebut.

Beberapa saat kemudian, Hamas, organisasi yang menguasai Jalur Gaza, meluncurkan roket-roket ke Jerusalem barat. Aksi ini dibalas Israel dengan serangan udara ke Gaza. Baku serang berkepanjangan pun terjadi. Hingga Rabu (12/5/2021) sore, 48 orang dikabarkan tewas. Termasuk di dalamnya adalah 14 anak-anak, 3 warga Palestina di West Bank, dan 5 warga Israel. Ratusan orang luka-luka dan kehilangan tempat tinggal.

Make Moral Judgement. Penilaian moral dalam berita ini sekali lagi dijatuhkan kepada kedua belah pihak yang saling balas-membalas serangan tanpa memikirkan jumlah  korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak. Namun, secara keseluruhan pihak Israel  lebihmembawa pengaruh besar dalam berita ini.

Treatment Recommendation. Saran penyelesaian masalah yang diberikan oleh Kompas yang dibingkai dalam berita ini adalah Adanya tanggapan dari  Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sama-sama meminta Israel dan Palestina menghentikan serangan. Apabila tidak bisa berbarengan, satu pihak harus berjiwa besar untuk berhenti menyerang dan membuka jalan bagi dialog penyelesaian konflik. Erdogan juga meminta agar negara-negara anggota PBB mau mengirim pasukan guna melindungi warga Palestina dan memastikan tidak ada kekerasan selama dialog berjalan.

Tabel. 2 Frame Israel-Palestina Dikhawatirkan Menuju Peperangan

Define ProblemsBaku serang antara Hamas dan tentara Israel yang berkepanjangan dan meluas dikhawatirkan mengarah pada perang total dan terbuka.
Diagnoses Causes.Israel
Make Moral JudgementTitik Berat Penilaian Moral ditunjukan kepaada Israel namun sebenarnya kedua belah pihak memiliki peran terhadap konflik ini
Treatment RecommendationAdanya tanggapan dari  Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sama-sama meminta Israel dan Palestina menghentikan serangan
  • Hasil analisis berita Kompas dengan judul Iran Bantu Kembangkan Senjata Hamas untuk Lawan Israel

Penyebab masalah dalam berita ini fokus pada Iran yang diduga turut serta membantu Hamas untuk melawan Israel dengan menyokong senjata kepada Hamas.

“ Dalam konflik Palestina dan Israel muncul kabar bahwa Iran membantu Hamas mengembangkan rudal mematikan untuk menyerang sasaran jarak jauh ke Israel.”

Titik penilaian moral dijatuhkan kepada Iran yang turut serta membantu Hamas memproduksi senjata untuk melawan Israel. Namun, di satu sisi penilaian moral juga dijatuhkan kepada Israel yang dalam berita tersebut turut dijelaskan bahwa Israel menyerang kelompok militan Palestina hingga menewaskan puluhan orang. Namun, dalam berita tersebut tidak dijelaskan saran terhadap bantuan tersebut.

Define ProblemsIran turut serta membantu Hamas dalam menyokong senjata untuk melawan Israel
Diagnoses CausesIran
Make Moral JudgementBantuan Iran kepada Hamas dalam melawan serangan Israel
Treatment RecommendationNihil
  • Analisis berita Kompas dengan judul Duel Kepentingan Hamas dan Netanyahu dalam Konflik Israel-Palestina 2021

Inti masalah dalam berita ini adalah adu kepentingan antara kelompok militant Palestina dengan Perdana Menteri Israel, Netanyahu. Dalam berita tersebut disebutkan Hamas mengeluarkan ultimatum yang tidak realistis dan di satu sisi, Netanyahu yang sedang mencari modal politik langsung menuduh Hamas melewati ‘garis merah’.

“Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang terpojok juga memanfaatkan momen ini untuk mencari modal politik.”

Titik penilaian moral dalam berita ini diajukan kepada dua pihak, yaitu Hamas dan Netanyahu yang sama-sama memiliki kepentingan pribadinya.

Define ProblemsAdu kepentingan antara Hamas dan Netanyahu
Diagnoses CausesHamas dan Netanyahu
Make Moral JudgementTitik penilaian moral dijatuhkan kepada dua belah pihak yang memiliki kepentingan pribadinya
Treatment RecommendationNihil
  • Analisis berita Kompas dengan judul ‘Beri Kami 10 Menit’, Detik-detik Menegangkan Sebelum Israel Ledakan Gedung Al Jazeera

Dalam berita ini analisis masalah dijatuhkan kepada Israel yang menyerang Gedung Al Jazeera. Begitupun dengan titik penilaian moral yang dijatuhkan kepada Israel, terlihat dari wawancara yang hanya diperuntukan untuk mereka yang berada di Gedung tersebut, seperti jurnalis-jurnalis di Gedung tersebut dan menjelaskan bagaimana sulitnya evakuasi manusia dalam Gedung tersebut.

“Youma Al Sayed contohnya, yang hanya memiliki waktu kurang dari satu jam untuk sampai ke tempat aman. Namun hanya ada satu lift yang berfungsi di Jala Tower, gedung 13 lantai (ada juga yang menyebut 11 lantai) di Gaza yang menampung sekitar 60 apartemen hunian dan sejumlah kantor.”

Dalam berita tersebut dijelaskan pula bahwa kantor berita Associated Press dan Al Jazeera tak pernah bersekongkol dengan kelompok militant Palestina.

Gary Pruitt presiden dan CEO AP juga berkata, “Saya beritahu Anda bahwa kami sudah di gedung itu selama sekitar 15 tahun untuk biro kami. Kami jelas tidak merasa Hamas ada di sana.”

Define ProblemsIsrael menyerang Gedung Al Jazeera
Diagnoeses CausesIsrael
Make Moral JudgementPenyerangan Israel ke Gedung Al Jazeera yang dianggap bekerja sama dengan Hamas dan tak memberikan cukup waktu kepada jurnalis di Gedung tersebut untuk mengevakuasi warga Gedung dan peralatan liputan
Treatment RecommendationNihil


Hasil Analasis Berita Pikiran Rakyat dengan Judul: Rakyat Palestina dalam Ancaman ‘Bencana Manusia’ Jika Israel Blokir Sektor Vital

Sumber:

https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-011911814/israel-bisa-sebabkan-rakyat-palestina-dalam-ancaman-bencana-manusia

Define ProblemsSeluruh saluran listrik di Gaza padam akibat pemboman oleh Israel. Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza telah kehabisan bahan bakar setelah Israel menutup satu-satunya jalur penyeberangan perbatasan komersial dengan Gaza. Pemadaman listrik ini mengancam bencana manusia karena adanya pemblokiran terhadap sektor vital seperti kesehatan, sanitasi, dan lingkungan.
Diagnoses CausesPenyerangan yang dilakukan oleh Israel
Make Moral JudgementIsrael seharusnya tidak melakukan pemboman dan juga menutup jalur pembangkit listrik di Gaza
Treatment RecommendationIsrael berhenti untuk melakukan agresi kepada Palestina dan merusak pemukiman dan tempat ibadah

Define Problems:

Listrik di sebagian besar wilayah Gaza telah padam. Hal ini diperparah oleh pemblokiran  penyeberangan perbatasan komersial dengan Gaza. Satu-satunya pembangkit listrik di jalur Gaza telah kehabisan bahan bakar setelah pemerintah Israel melakukan pemblokiran. Pemadaman listrik di Gaza dapat mengancam terjadinya bencana manusia karena adanya pemblokiran terhadap sektor vital seperti kesehatan, air, sanitasi, dan juga sektor layanan publik.

Diagnoses Causes:

Hal ini disebabkan oleh serangan agresi oleh pemerintah Israel kepada warga Palestina di Gaza dan dilakukan pemblokiran jalur pembangkit listrik di Gaza.

Make Moral Judgement:

Penilaian moral dalam berita ini dijatuhkan kepada Israel. Palestina meminta untuk Israel berhenti merusak pemukiman warga maupun tempat ibadah. Selain itu, presiden Palestina mengatakan bahwa mereka akan bergerak untuk membela rakyat Palestina. Presiden Palestina menekankan bahwa Palestina tidak akan menyerah dan terus berjuang demi melindungi tanah air mereka.

Treatment Recommendation

Oleh karena itu, Israel seharusnya tidak memblokir jalur pembangkit listrik maupun sektor vital lainnya. Pemerintah Israel juga seharusnya tidak melakukan tindakan agresi kepada Palestina yang dapat mengakibatkan kerusakan pemukiman dan juga tempat ibadah.

  • Korban Makin Banyak Jelang Lebaran, 67 Orang Dilaporkan Tewas Dalam Konflik Palestina-Israel

Sumber: https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-011908065/korban-makin-banyak-jelang-lebaran-67-orang-dilaporkan-tewas-dalam-konflik-palestina-israel

Define ProblemsKamis, 13 Mei 2021, jumlah korban yang tewas akibat konflik Israel dan Palestina bertambah menjadi 67 jiwa.
Diagnoses CausesSerangan udara yang dilakukan oleh Israel dan Hamas
Make Moral JudgementPemerintah Israel seharusnya tidak melakukan serangan udara. Hamas seharusnya tidak melakukan serangan roket.
Treatment RecommendationPemerintah Israel dan Hamas berhenti untuk melakukan serangan udara

Define Problems:

Jumlah korban konflik Israel dan Palestina telah bertambah.Sebelumnya, korban jiwa mencapai angka 35, tetapi jumlah kematian hampir naik dua kali lipat saat hari lebaran. Pada hari Kamis, 13 Mei 2021, jumlah korban mencapai 67 jiwa. Korban yang bertambah terdiri dari 17 anak-anak dan 6 orang wanita. Dalam konflik Palestina dan Israel, sebanyak 388 orang telah mengalami luka-luka. Jumlah korban jiwa dari pihak Israel berjumlah 6 orang. 

Diagnoses Causes:

Serangan udara yang dilakukan oleh pemerintah Israel dibalas dengan serangan roket yang berasal dari Hamas. 

Make Moral Judgement:

Berdasarkan penilaian moral yang ada dalam artikel Pikiran Rakyat, kesalahan ini dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu Israel dan Hamas. Dalam artikel ini disebutkan jumlah korban dari kedua belah pihak dan juga penyerangan yang dilakukan oleh pihak Israel maupun Hamas. Walaupun Israel tetap membawa pengaruh besar karena Israel yang memulai serangan diikuti dengan Hamas untuk membalas serangan tersebut.

Treatment Recommendation:

Oleh karena itu pemerintah Israel maupun Hamas seharusnya tidak melakukan tindakan penyerangan. Adanya konflik ini meningkatkan jumlah korban terutama anak-anak. 

  • Hasil analisis berita Pikiran Rakyat dengan judul Mencekam, Serangan Udara Israel Hancurkan Kantor Berita Internasional di Gaza Palestina

Penyebab masalah dalam berita ini menggambarkan bahwa Israel melakukan serangan ke kantor The Associated Press di Jalur Gaza. Pada beberapa bagian berita, Pikiran Rakyat membingkai Israel sebagai pihak yang buruk dengan data-data yang mengajak pembaca memberikan empatinya (nilai berita human interest), sehingga Israel dianggap sebagai pihak yang melakukan kejahatan. Namun, pada bagian lainnya dalam berita ini, Pikiran Rakyat tetap memberikan data jumlah korban jiwa pada dua kubu.

“Sebelumnya, serangan udara Israel di kamp pengungsi padat penduduk di Kota Gaza menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina yang sebagian besar anak-anak, pada Sabtu pagi.”

“Di Gaza, sedikitnya 139 orang telah tewas, termasuk 39 anak-anak dan 22 wanita. Di pihak Israel, tujuh orang tewas, termasuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dan seorang tentara.***”

Penilaian moral dalam berita ini lebih mengarah kepada Israel yang menyerang kantor The Associated Press di halaman awal berita. Namun, di akhir berita dipaparkan bahwa kedua belah pihak sama-sama melakukan serangan balasan ke pihak lainnya. Dalam berita ini, tak dijelaskan oleh Pikiran Rakyat perihal saran penyelesaian konflik ini.

Define ProblemsPenyerangan kantor berita Internasional di Gaza oleh Israel
Diagnoses CausesIsrael
Make Moral JudgementSejak awal berita, titik berat penilaian moral dijatuhkan kepada Israel. Namun, hingga akhir berita dijelaskan bahwa kedua pihak memiliki peran dalam konflik ini
Treatment RecomendationNihil
  • Hasil analisis berita Pikiran Rakyat dengan judul 10 Orang Termasuk 8 Anak Tewas Usai Serangan Udara Israel di Kamp Pengungsian Gaza

Judul berita ini sudah menjelaskan siapa yang menjadi biang masalah yang terbingkai dalam berita ini. Dalam berita tersebut, Israel menjadi penyebab terjadinya konflik ini karena Israel melancarkan agresi serangan udara ke Kamp Pengungsian Gaza.

Israel hingga saat ini terus melakukan agresi serangan udara, bahkan kabar terbaru menyatakan bahwa setidaknya 10 anggota keluarga Palestina tewas usai serangan tersebut.”

Sedari awal, titik berat penilaian moral dijatuhkan kepada Israel yang dalam berita tersebut disajikan data bahwa agresis serangan udara tersebut memakan korban anak-anak dan dua wanita. Selain itu, beberapa kalimat dan wawancara dalam berita ini juga mengajak masyarakat untuk lebih empati terhadap korban penyerangan ini. Banyak wawancara yang disajikan lebih melankoli dari yang lainnya.

“Itu mengenai kepala kami. Kami terluka. Kami mulai berlari tanpa alas kaki dan saudara perempuan saya meninggalkan semua barang milik kami,” katanya.

“Alhamdulillah saya masih punya Omar,” kata Al-Hadidi.

Sedikitnya 15 orang juga terluka dalam serangan udara itu. Mohammed al-Hadidi memberi tahu Al Jazeera bahwa istri dan empat putranya Suheib berusia 14 tahun, Yahya 11 tahun, Abdelrahman 8 tahun, dan Wisam 6 tahun semuanya tewas.

Dalam kejadian itu, sebelumnya mereka mengunjungi saudara laki-laki istrinya untuk merayakan Idul Fitri saat aksi mogok kerja terjadi.

Tidak ada jalan keluar yang disajikan oleh Pikiran Rakyat, namun wawancara dengan juru bicara UNRWA yang mengatakan bahwa penyerangan Israel ke kamp pengungsian ini adalah karena adanya disinformasi, dimana Israel tidak menargetkan warga sipil, namun, Israel menargetkan pejuang Hamas yang bertempat di kamp pengungsian, sedikit memperjelas suasana ketika itu.

Define ProblemsPenyerangan Israel ke Kamp Pengungsian di Gaza
Diagnoses CausesIsrael
Make Moral JudgementPenilaian moral dijatuhkan kepada Israel yang sedari awal berita dijelaskan tentang penyerangannya terhadap kamp pengungsian di Gaza
Treatment RecommendationNihil
  • Hasil analisis berita Pikiran Rakyat dengan judul AS Bungkam Palestina Terus Diserang, Israel Dapat ‘Restu’ dari Amerika Terus Menggempur?

Dalam berita ini akar masalah terdapat pada ketidakhadiran Amerika Serikat dalam menyuarakan konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina, sedangkan beberapa negara seperti Turki dan Rusia kompak menentang Israel.

Titik berat penilaian moral dalam berita ini dijatuhkan kepada Amerika Serikat karena tidak bersuara terhadap konflik Israel dan Palestina. Dalam berita tersebut dijelaskan penyerangan Israel ke Palestina telah menelan ratusan korban terluka hingga meninggal dunia, namun Amerika Serikat belum bersuara terkait hal ini.

Saran penyelesaian dalam berita ini tentunya adalah kehadiran Amerika Serikat dalam menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina, terlihat pada wawancara yang disajikan oleh Pikiran Rakyat mengenai hal ini:

“Nabil Abu Rideineh, juru bicara Presiden Mahmoud Abbas, ia mengatakan bahwa diamnya pemerintah Amerika Serikat mendorong kejahatan perang Israel di Jalur GazaYerusalem, dan Tepi Barat.”

Define ProblemsKetidakhadiran AS dalam menyuarakan konflik Israel dan Palestina
Diagnoses CausesAmerika Serikat
Make Moral JudgementTitik penilaian moral dijatuhkan kepada AS yang tidak bersuara perihal konflik Israel dan Palestina
Treatment RecommendationKehadiran AS dalam menyelesaikan konflik Israel dan Palestina

III. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis kami, terdapat beberapa faktor pemberitaan antara Kompas dan Pikiran Rakyat dalam memberitakan konflik antara Israel dan Palestina. Pertama, yakni cara penyajian berita antara Kompas dan Pikiran Rakyat seperti feature dan hard news.

Kedua, Kompas lebih membingkai Israel sebagai penyebab masalah dalam konflik ini. Begitu pula dengan Pikiran Rakyat yang membingkai Israel sebagai penyebab masalah konflik ini, tak hanya itu, dalam berita Pikiran Rakyat juga dibingkai Amerika Serikat sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam konflik ini.

Ketiga, Kompas lebih memandang konflik ini dengan skala yang lebih luas. Berita-berita dari Kompas lebih kepada peran negara luar terhadap konflik Israel dan Palestina. Sedangkan, Pikiran Rakyat lebih membingkai berita konflik dengan skala kecil, yaitu Israel dan Palestina.

IV. Penutup

Sebagai penutup, tim penulis Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM Bima Fikom Unpad berharap, pemberitaan media terkait konflik Israel dan Palestina tetap objektif dan berpegang teguh pada Kode Etika Jurnalistik. Pemberitaan didasarkan pada data dan fakta, tanpa adanya pengaruh keberpihakan. Selain itu, setiap data dan statement dari kedua pihak haruslah divalidasi terlebih dahulu sebelum dipublikasikan. Agar terciptanya ruang publik yang berkualitas.

V. Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada pihak yang telah membantu rampungnya tulisan ini. Tentunya, tim penulis berharap evaluasi dan kritik terhadap tulisan ini karena kami sadar bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna.

Tim Penulis : I Putu Gede Rama Paramahamsa, Fauzi Ramadan, Faiza Humaira S, Maharani Arlla Yesifa, Sulthan Ariq Sulaiman Aden.

Daftar Pustaka

Barberá, P., Jost, J. T., Nagler, J., Tucker, J. A., & Bonneau, R. (2015). Tweeting from left to right: Is online political communication more than an echo chamber?. Psychological science, 26(10), 1531-1542.

Debor, Yantina. 2020. “Daftar 6 Vaksin COVID-19 yang Digunakan di Indonesia”. https://tirto.id/daftar-6-vaksin-covid-19-yang-digunakan-di-indonesia-f8fa. Diakses pada 10 Maret 2021.

Fajar dan Setia. 2020. Analisis Sentimen Pro dan Kontra Masyarakat Indonesia tentang Vaksin COVID-19 pada Media Sosial Twitter. Indonesian of Health Information Management Journal, 8(2).

Kelley, H. H., & Michela, J. L. (1980). Attribution theory and research. Annual review of psychology, 31(1), 457-501.

Maharani, A. (2020, December 7). Hati-hati, Efek Echo Chamber Saat Pandemi COVID-19! Retrieved from klikdokter: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3646060/hati-hati-efek-echo-chamber-saat-pandemi-covid-19

Maharani, A. (2021, January 15). Menolak Vaksinasi Corona, Ini Alasan Psikologisnya. Retrieved from klikdokter: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3646967/menolak-vaksinasi-corona-ini-alasan-psikologisnya

Martiarini, N. (2020, December 4). PENASARAN DENGAN ALASAN DI BALIK PERILAKU SESEORANG? YUK INTIP APA ITU ATRIBUSI! Retrieved from PSIKOLOGI UNNES: https://psikologi.unnes.ac.id/2020/12/04/penasaran-dengan-alasan-di-balik-perilaku-seseorang-yuk-intip-apa-itu-atribusi/

Mashabi, Sania. 2021. “UPDATE: Tambah 6.389, Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia 1.392.945 Orang”. https://nasional.kompas.com/read/2021/03/09/17215171/update-tambah-6389-jumlah-kasus-covid-19-di-indonesia-1392945-orang?page=all. Diakses pada 10 Maret 2021.

Nguyen, C. T. (2020). Echo chambers and epistemic bubbles.

Rifasya, F. (2018, December 18). Echo Chamber dan Filter Bubble Penyebab Polarisasi Masyarakat dalam Media Sosial. Retrieved from Medium: https://medium.com/@fawwazrifasya/echo-chamber-dan-filter-bubble-penyebab-polarisasi-masyarakat-dalam-media-sosial-6617178c1c74

Words of Thoughts: Sosok Brian Epstein dan Bubarnya The Beatles

Ilustrasi oleh Ariq Aden

Sudah lebih dari setengah abad sejak single pertama The Beatles yang bertajuk “Love Me Do” di jual di seluruh toko musik Inggris. Hingga sekarang musik The Beatles masih sering didengar oleh kalangan orang tua hingga remaja.

Kesuksesan dari The Beatles menjadi pembangkit roh musik di era modern, banyak band-band terkenal seperti Led Zeppelin, Oasis, Radiohead, dan Coldplay terinspirasi dari band asal inggris tersebut.

Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa kesuksesan The Beatles bukan hanya dari empat personel mereka John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr melainkan sosok manajer mereka yaitu Brian Epstein.

Brian Epstein masih bekerja sebagai pengelola piringan hitam di toko musik milik keluarganya di Liverpool saat ia pertama kali melihat The Beatles tampil di sebuah klub bernama Cavern pada November 1961.

Epstein terpukau dengan penampilan The Beatles lalu menjadi manajer mereka pada tahun januari 1962. Epstein sering menawarkan rekaman demo The Beatles ke studio-studio rekaman di seluruh inggris namun sering kali ditolak.

Akhirnya rekaman demo The Beatles diterima oleh salah satu anak perusahaan EMI Records yaitu Parlophone Records.

Kepandaian Epstein dalam memperkenalkan The Beatles hingga mengelola keuangan mereka, membuat band asal inggris tersebut mampu meraih popularitasnya.

Epstein juga bertanggung jawab atas tampilan personel The Beatles yang ikonik yaitu memakai jas dan dasi. Seiring berjalannya waktu, sering kali terjadi konflik antar personil The Beatles, namun hal tersebut dapat terselesaikan karena adanya sosok Brian Epstein yang dapat memediasi mereka. Epstein sering kali dijuluki “the fifth beatles” karena kontribusinya yang sangat besar pada The Beatles.

Kematian Brian Epstein dan bubarnya The Beatles

Brian Epstein meninggal pada 27 Agustus 1967 karena terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan penenang. Kematiannya membuahi kekosongan pada The Beatles terutama pada John Lennon karena keduanya diketahui memiliki hubungan yang dekat. Setelah kematiannya, The Beatles mulai goyah.

Permasalahan pertama terjadi saat Paul McCartney mencoba untuk mengambil alih kendali, Paul menggagaskan beberapa proyek untuk keberlangsungan band ini seperti penggarapan film “Magical Mystery Tour” dan “Let It Be”.

Dominasi yang dimiliki Paul membuat ketiga personel lainnya risih. Lennon tidak setuju dengan beberapa proyek milik Paul, hal tersebut dibuktikan saat Lennon melanggar aturan awal The Beatles yaitu membawa Yoko Ono saat proses rekaman lagu, padahal aturan tersebut sudah dibuat sejak awal yaitu dilarang membawa pacar atau istri saat proses rekaman.

Hadirnya Yoko membuat personel lainnya risih, di mana Yoko selalu ada di sebelah Lennon, ditambah Yoko juga sering memberikan komentar dan memberikan masukan atas lagu yang sedang dibuat.

Permasalahan tidak hanya sampai situ, munculnya George Harrison sebagai penulis lagu The Beatles juga menyebabkan ketidaknyamanan beberapa personel. Walaupun lagu yang diciptakan George dapat dibilang sukses, namun hal tersebut membuat risih karena yang bertugas untuk menulis lagu adalah Lennon dan Paul, sedangkan George dan Ringo menjadi pendukung.

Meski beberapa pihak mengagumi dan mengakui lagu-lagu George, namun ide-ide George sering kali ditolak oleh Lennon dan Paul, hal tersebut menyebabkan George frustasi dan merasa terasingkan di band ini.

Namun ide-ide George tidak terbengkalai, George bekerja sama dengan pianis klasik John Barham dan musisi klasik india seperti Aashish Khan, Shivkumar Sharma, Shankar Ghosh, dan Mahapurush Mirsa untuk membuat album “Wonderwall Music” yang nantinya menjadi soundtrack film “Wonderwall”. George menjadi personel The Beatles pertama yang mengeluarkan album solo.

Setelah merilis album “Sgt. Pepper Lonely Hearts Club Band” pada November 1966, perbedaan selera musik antar personel mulai terlihat. Paul yang mempertahankan minatnya pada musik pop, George pada aliran musik indinya, sementara Lennon beralih pada musik eksperimental.

Hal tersebut membuahkan kesulitan untuk kolaborasi antar personel karena ego masing-masing yang sangat besar. Akhirnya Paul kembali menjadi inisiator dalam proyek artistik The Beatles, yang mana membuat keadaan bukannya membaik malah menambahkan perdebatan yang pada akhirnya merusak kesatuan band.

Lennon dan Paul seringkali berdebat, pada satu kesempatan Lennon sempat menghina lagu yang diciptakan oleh Paul yang bertajuk “Martha My Dear” dan “Honey Pie”. Sebaliknya, Paul juga mencela lagu-lagu eksperimental Lennon.

Karena terlalu banyak permasalahan, akhirnya band asal Inggris ini pun bubar pada tahun 1970. Bahkan pembubaran band tersebut menuai konflik lainnya, yaitu Paul mendahului Lennon dalam menyatakan bubarnya band.

Lennon bersama dengan Ringo dan George melawan Paul di pengadilan dalam proses pembubaran band ini. perseteruan antar Lennon dan Paul terus berlanjut setelah bubarnya The Beatles. (AA)

Oleh Ariq Aden

Rilis Diskusi Publik #1: Komunikasi Krisis Pemerintah dalam Menyambut Hingga Melahirkan Vaksin Corona

Satu tahun lebih pandemi virus COVID-19 menjangkit Indonesia. Virus yang mulanya berasal dari Wuhan, China, ini kini telah merebak dan memakan banyak korban tak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh negara di dunia. Berbagai kebijakan dan statement pun kemudian dibuat untuk menekan laju pertumbuhan COVID-19, namun sayangnya kebijakan yang hadir nampaknya tidak bisa menekan pertumbuhan angka tersebut secara signifikan, dan bahkan terdapat beberapa masyarakat yang perlahan mulai abai serta tidak mempercayai pandemi COVID-19 ini.

Melihat kekhawatiran tersebut, Departemen Kajian dan Aksi Strategi BEM Bima Fikom Unpad Kabinet Jagatkarya kemudian mengadakan sebuah diskusi publik pada Jum’at, 23 April 2021. Diskusi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi krisis yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam menyambut COVID-19, serta aspek-aspek apa saja yang telah tumbuh di masyarakat dan variable yang mempengaruhinya.

Diskusi tersebut dilakukan secara daring melalui platform Zoom Meeting serta menghadirkan narasumber-narasumber hebat, yaitu Justito Adiprasetion, S.I.KOM, MA. Dan Dr. Herlina Agustin, S.Sos, M.T. Diskusi dimoderasi oleh Meyta Yosta Greacelya Abaulu selaku Kepala Departemen Kajian dan Aksi Strategis Bem Fikom Unpad.

Diskusi dimulai pada pukul 13.30, diawali dengan pemaparan dari narasumber pertama, yaitu Justito Adiprasetion, S.I.KOM, MA yang membawa materi mengenai berbagai blunder komunikasi publik yang telah dilakukan pemerintah semenjak pre-crisis virus COVID-19 hingga saat ini. Justito melabeli materinya dengan istilah “Absennya Paranoia – COVID-19 Indonesia”. Beliau kemudian menyebutkan bahwa banyak masyarakat yang belum aware terhadap Virus ini pada tahapan awal, hal ini makin diperparah dengan respon dan statement dari pemerintah yang kerap kali membuat klaim yang tidak berlandaskan science. Salah satu pernyataan pemerintah yang cukup unik pada saat itu berasal dari Menteri Kesehatan, yang menyatakan bahwa Indonesia mampu untuk bebas dari virus Corona dikarenakan doa. Selain itu, klaim tidak berlandaskan bukti ilmiah pun sempat dilakukan oleh Ahmad Yurianto selaku juru bicara COVID-19, yang menyebutkan bahwa virus COVID-19 perlahan akan menjinak. Tentu sebuah statement yang telah dirilis ke publik akan sangat sulit untuk ditarik kembali, sekali pun telah ada klarifikasi. Hal ini lah yang kemudian menjadi salah satu variable penyebab masyarakat terpolarisasi ke dalam dua kubu, pro dan kontra.

Justito menyebutkan bahwa klaim, justifikasi, statement pemerintah bersifat pseudosains dan terlalu bertujuan untuk menenangkan masyarakat, pemerintah tidak memposisikan masyarakat sebagai mitra dan memberikan keterbukaan serta transparansi yang baik, yang mana hal ini kemudian membentuk framing tertentu di dalam masyarakat. Komunikasi publik di level kenegaraan seharusnya bersumber dari literatur yang scientific, bukan hanya berbasis dari narasi yang motivasional.

Selanjutnya, Justito menyampaikan banyaknya komunikasi publik yang saling tumpang tindih antara narasi pusat dengan daerah pun merupakan bukti nyata kurangnya kemampuan pemerintah dalam menghadapi krisis ini. Selain itu, sikap pemerintah yang me-maintenance publik dan menyebutkan bahwa Indonesia akan pulih dari pandemi ketika posisi pandemi yang sedang memuncak, menjadikan banyak masyarakat yang kemudian mulai abai terhadap COVID-19. Berbagai blunder ini kemudian memberikan kita pandangan baru, bahwa pemerintah sebenernya belum memiliki jalur birokrasi yang adaptif dalam menangani krisis. Pada bagian akhir, Justito menyatakan bahwa dalam krisis COVID-19 ini, pemerintah seharusnya memperbanyak narasi yang berorientasi kepada aspek human interest, namun faktanya narasi yang bertebaran masih didominasi oleh aspek ekonomi, kapital dan attribution of responsibilities

Setelah selesai materi disampaikan olehJustito Adiprasetion, S.I.KOM, MA, diskusi pun dilanjutkan oleh materi yang dipaparkan oleh Dr. Herlina Agustin, S.Sos, M.T atau kerap disapa dengan sebutan Bu Titin. Materi diawali dengan cerita Bu Titin mengenai pengalaman setelah dirinya menjadi relawan vaksin Sinovac. Beliau menyatakan bahwa terdapat banyak pihak yang mendukung ketika dirinya memutuskan untuk menjadi relawan vaksin, namun sayangnya terdapat banyak pula individu yang menentang hal tersebut. Beliau sempat mendapat pesan Whatsapp yang berkonotasi negatif, “Apakah tidak takut mati setelah ikut menjadi relawan? Nanti yang rugi siapa kalau mati?” Namun beliau menanggapi hal tersebut dengan santai, Bu titin percaya bahwa ketika dirinya divaksin tidak ada pihak yang merugi, melainkan dirinya akan mempermudah lingkungan sekitarnya.

Selanjutnya beliau menyinggung mengenai berita hoaks yang banyak tersebar pada masa pandemi ini. Bu Titin menyayangkan banyak pihak yang lebih percaya kepada hal-hal berbau konspirasi dibandingkan mempercayai penelitian-penelitian ilmiah yang sudah terbukti kebenarannya. Hal ini pula yang kemudian menyebabkan lahirnya kaum anti-covid yang tentunya juga sejalan dengan golongan anti-vaksin.

Pada momen akhir, beliau kemudian memberikan pernyataan yang begitu bijak. Sebagai penggerak lingkungan, Bu Titin memberi pesan pada kita semua bahwa pandemi COVID-19 ini merupakan bukti dari manusia yang tidak merawat alamnya dengan baik, virus COVID-19 muncul karena virus tersebut telah kehilangan habitatnya, sehingga mencari inang yang baru, yaitu manusia. Intinya semua hal akan kembali ke lingkungan, karena tidak akan ada manusia sehat di lingkungan yang buruk. Semua ini berkaitan dengan menjaga lingkungan agar tetap lestari. Pemerintah terlihat hanya fokus kepada ekonomi atau materi saja, padahal menjaga lingkungan pun tidak kalah pentingnya.

Intisari Diskusi Publik:

  • Berbagai blunder dari komunikasi publik yang telah dilakukan oleh pemerintah bersifat akumulatif dan snowball. Akibatnya masyarakat pun terpolarisasi menjadi dua bagian, pro dan kontra.
  • Klaim/statement/justifikasi dari pemerintah yang bersifat pseudosains menjadikan masyarakat memiliki keamanan semu. Akibatnya awareness masyarakat terhadap COVID-19 menjadi rendah.
  • Tumpang tindihnya narasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi bukti dari ketidaksiapan birokrasi pemerintah dalam menangani sebuah krisis.
  • Pemerintah seharusnya menjadikan masyarakatnya sebagai mitra yang dapat bersifat terbuka dan transparan terhadap setiap informasi yang ada, bukan hanya memberikan statement motivasional dan keamanan semu.
  • Berbagai hoax dan konspirasi yang bertebaran menjadikan munculnya masyarakat yang anti-covid dan anti-vaksin.
  • Virus COVID-19 merupakan bukti nyata dari alam yang tidak terjaga dengan baik, oleh karena itu lingkungan merupakan aspek penting yang harus kita jaga kelestariannya, karena tidak akan ada manusia sehat di lingkungan yang buruk.

Departemen Kajian dan Aksi Strategis, BEM Fikom Unpad 2021