[KAJIAN] Unpad PTN-BH?
Jika kita berbicara tentang PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum) berarti kita berbicara tentang liberalisasi pendidikan. Liberalisasi pendidikan adalah upaya mengurangi peran pemerintah dalam pengendalian pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Jika kita bicara liberalisasi berarti bicara otonomi. Otonomi dalam pendidikan tinggi terbagi dalam 2 bidang: akademik, dan non akademik. Contoh akademik seperti riset & penelitian, dan contoh non akademik seperti keuangan, kemahasiswaan, dan manajemen. Liberalisasi memerlukan komersialisasi dan privatisasi, seperti penyewaan gedung, seminar-seminar dan jasa-jasa lainnya unyuk pemasukkan.
Liberalisasi pendidikan sendiri sudah ada semenjak bertahun-tahun yang lalu di berbagai negara, seperti Amerika, Hongkong, Malaysia, dan Singapura. Namun sayangnya liberalisasi di negara-negara tersebut masih menghasilkan paradox seperti kata Locke: semakin liberal kebijakan, malah semakin besar peran dari pemerintahan didalamnya.
Jika ditarik dari sejarahnya, tahun 1961 UU mendistribusikan berbagai perguruan tinggi untuk pendidikan nasional.
Pada zaman orde baru, wajah perguruan tinggi masuk dalam Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun), yang pada saat itu menjadikan mahasiswa menjadi terkekang dan tingginya senioritas didalam kampus yang akhirnya berlanjut pada NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan).
PTNBH di Indonesia sendiri sekarang berjumlah 11 PTN (UI, UGM, IPB, ITB, USU, UNPAD, UNHAS, ITS, UNAIR, UPI, UNDIP) dan akan terus bertambah. Unpad mulai menjadi PTNBH pada tahun 2017, meskipun ditetapkan pada tahun 2014 dan dikeluarkan Peraturan Pemerintah pada tahun 2015 yang lalu.
Indeks pembangunan manusia di Indonesia secara keseluruhan mengalami peningkatan 30,5 persen dari nilai pada tahun 1990 dan IPM untuk 2015 adalah 0.689, namun hanya terpusat di pulau Jawa. Faktor yg memengaruhi Indeks Pembangunan Manusia antara lain kesehatan, pendidikan, dan keuangan.
Karena ketimpangan inilah standardisasi (UN, SBMPTN, dll) masih diperdebatkan oleh rekan rekan mahasiswa swasta.
Padahal pada tahun 2030 nanti Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, namun sayangnya ini tidak dibarengi dengan lulusan-lulusan universitas di Indonesia yang seakan tidak cocok dengan kebutuhan dunia industri. Mahasiswa Indonesia pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya sudah melek huruf, namun belum melek baca. Mereka masih memilih milih buku bacaan mana yang akan mereka serap ilmunya. Ini adalah salah satu bahaya laten dari neoliberalisme yaitu ilmu sebagai penciutan. (Contoh: ilmu komunikasi membangun manusia sebagai manusia komunikasi. Ilmu hukum membangun manusia sebagai manusia hukum) Padahal seperti kita ketahui pendidikan digunakan untuk membangun masyarakat sipil yang cerdas.
guest test post
[url=http://gdhyuei23kol.com/]bbcode[/url]
html
http://gdhyuei23kol.com/ simple
Hello. http://jakshgy773733.us
guest test post
[url=http://gdhyuei23kol2.com/]bbcode[/url]
html
http://gdhyuei23kol2.com/ simple
EqzEnc ktaqucquxgub, [url=http://zfpidyqryqcz.com/]zfpidyqryqcz[/url], [link=http://tclunkgxxopt.com/]tclunkgxxopt[/link], http://vehvshildnod.com/
QpK4v9 tmsuojufngsd, [url=http://zjyrebsgiblb.com/]zjyrebsgiblb[/url], [link=http://utxzfoqibszj.com/]utxzfoqibszj[/link], http://plfabvavhtyk.com/
JP5cgi http://www.LnAJ7K8QSpfMO2wQ8gO.com
Sexual relationship is a pleasurable give and take relationship with one?s partner. If anything fails in this give to get process, it really is enough to derail the partnership. But any thing can happen which is unpredictable. Moreover, able to keep a proper sexual relationship means keeping oneself physically healthy. So just about any sexual disfunction needs to be treated with utmost care. One such health hazard is impotence problems commonly within men. Unable to keep a proper and prolonged penile erection brings about impotence problems. This is infact a significant problem for maintaining a normal sexual relationship. So when there arises such a problem it?s a good idea to treat it as opposed to sitting quiet.
The choice between your various available treatment options involve treatment which has a proper medicine. Response to an oral agent like Levitra can be be extremely effective in this context. Studies show that impotence problems is especially due to insufficient blood flow towards the penis? veins and insufficient stimulation also. Practising oral therapy of Levitra boosts the rate of blood circulation that gradually stimulates the penis producing a hard erection, adequate to have an intercourse.
Levitra is but one such drug which can be discovered to be quite effective. Clinically it has been proved which it even works on patients who are suffering from various medical problems like high blood pressure, high cholesterol or diabetes. A lot of men, who took Levitra the first time, responded positively for gaining high success rate. Besides, it’s been also found it can be also taken with medicines used to treat other medical ailments.